Powered By Blogger

12/23/2010

menyembunyikan file rahasia

Saya akan membagikan sedikit tips bagi anda yang memiliki file sangat rahasia sehingga tidak boleh dilihat oleh siapapun. Untuk menyembunyikan file rahasia anda ke dalam sebuah file gambar. Sebelumnya pastikan bahwa komputer anda telah terinstall WinRar.

Langkah 1 : Kumpulkan file-file yang ingin anda sembunyikan dan compress jadi satu dengan menggunakan WinRar. Misalkan beri nama “filerahasia.rar”,

Langkah 2 : Siapkan sebuah file gambar yang berformat “.jpg”, misalkan beri nama “gambar.jpg”.

Langkah 3 : Letakkan kedua file tersebut ( File gambar.jpg dan filerahasia.rar )dalam sebuah directory yang sama, misalkan “Drive C:”.

Langkah 4 : Buka command prompt dan ketikkan : “C:>copy /b gambar.jpg+filerahasia.rar hasil.jpg”

Langkah 5 : Setelah itu akan tercipta sebuah file baru dengan nama “hasil.jpg”. Coba anda buka file hasil.jpg. Sekilas tidak akan ada bedanya dengan file gambar.jpg milik anda kecuali ukuran filenya yang bertambah besar. Anda tetap bisa membuka file tersebut dengan “Picture Editor” atau “Image Viewer” anda. Tidak ada tanda-tanda bahwa sebenarnya ada sebuah file rahasia didalamnya.

Langkah 6 : Bagaimana cara membuka file rahasia anda?. Klik kanan pada file “hasil.jpg” lalu pilihlah [Open With] –> [Choose Program..]. Pilihlah WinRar lalu klik [OK]. Anda akan bisa melihat file rahasia anda dan bisa mengextract seperti biasanya.

Selamat mencoba..!!!

Sumber : “http://www.2lisan.com/tips-tricks/cara-menyembunyikan-file-ke-dalam/

Etika Dalam Suatu Masyarakat Informasi

Etika berkaitan dengan kebebasan setiap individu untuk memilih. Etika adalah sesuatu hal tentang pilihan setiap individu, yaitu pada saat dihadapkan pada berbagai alternatif tindakan atau pekerjaan.

Ada beberapa konsep dasar yang berhubungan dengan etika dan tindakan-tindakan yang dipilih sebagai keputusan yang dibuat setiap individu. Konsep-konsep dasar tersebut adalah :

  1. Tanggung jawab >> menerima potensial biaya, tugas, dan kewjiban untuk keputusan-keputusan yang diambilnya.
  2. Akuntabilitas >> mekanisme untuk menilai tanggung jawab untuk keputusan yang dibuat dan tindakan yang diambil.
  3. Kewajiban >> adanya peraturan yang memungkinkan setiap individu untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan yang disebabkan oleh pihak, sistem, atau organisasi lain.
  4. Proses >> suatu proses dimana peraturan dikenal dan dipahami dan terdapatnya kemampuan untuk menarik otoritas yang lebih tinggi untuk memastikan bahwa peraturan diterapkan dengan benar.

Konsep dasar yang diuraikan diatas membentuk tiang fondasi untuk suatu analisa etika atas sistem informasi, yaitu :

  • Bahwa teknologi informasi disaring melalui institusi sosial, organisasi, dan individu. Apa pun dampak yang ada dari siste, informasi merupakan hasil dari tindakan-tindakan dan perilaku yang berkembang setiap individu, organisasi, maupun institusi.
  • Tanggung jawab untuk konsekuensi teknologi jelas terletak pada setiap individu, organisasi, dan institusi yang memilih teknologi untuk digunakan. Penggunaan teknologi informasi dengan cara yang bertanggung jawab secara sosial mengandung arti bahwa setiap individu bertanggung jawab memenuhi akuntabilitas untuk konsekuensi atau tindakan-tindakan yang diambil.
  • Di dalam masyarakat politik dan sosial yang memiliki etika, setiap individu diharapkan mampu memperbaiki dampak yang terjadi melalui seperangkat peraturan yang dikarakteristikan didalam suatu proses.

Pemodelan matematis beserta keuntungan dan kerugiannya

PEMODELAN MATEMATIS

Model adalah abstrak, model itu mewakili beberapa entity, yaitu objek dan aktivitas. Contohnya jika sebuah model mewakili perusahaan maka perusahaan itu disebut entity-nya.

Macam-macam model :

  • Model Statis dan Dinamis.

Model statis adalah model yang tidak memasukkan waktu sebagai variabelnya, model ini berkaitan dengan situasi pada pada suatu saat tertentu sedangkan model dinamis adalah model yang memasukan waktu sebagai variabel, model ini mewakili tingkah laku entity sepanjang waktu.

  • Model Probabilitik dan Deterministik

Model pobabilitas adalah model tentang adanya peluang akan terjadi sesuatu. Pobabilitas mempunyai jangkauan 0,00 (untuk sesuatu yang tidak punya peluang) dan 1,00 (untuk sesuatu yang nyata-nyata terjadi) sedangkan model deterministic adalah kebalikan dari model pobabilitas.

  • Model Optimisasi dan Suboptimisasi

Model optimisasi adalah model yang menentukan pemecahan terbaik diantara altermatif yang ada. Agar model tersebut dapat melakukan hal ini, maka masalah harus terstruktur dengan baik. Sedangkan model suboptimisasi yang seringkali disebut satisficing model adalah model yang memungkinkan manajer untuk melakukan serangkaian keputusan, dan model tersebut akan memproyeksikan penyelesaian. Model ini tidak mengidentifikasikan keputusan yang akan mennghasilkan penyelesaian yang terbaik, namun menyerahkan tugas tersebut kepada manajer.

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PEMODELAN

Manajer yang menggunakan model matematis memperoleh keuntungan sebagai berikut :

  • Proses pemodelan menjadi pengalaman belajar.
  • Kecepatan simulasi memberikan kemampuan bagi kita untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu yang singkat.
  • Model memberikan daya peramalan.
  • Model membutuhkan biaya yang lebih murah daripada metode trial and error.

Sedangkan kerugian model matematis adalah :

  • Sulitnya pemodelan sistem bisnis dan akan menghasilkan model yang tidak dapat menangkap semua pengaruh pada entity.
  • Dibutuhkan keterampilan matematika yang tinggi untuk menggembangkan model yang lebih kompleks secara pribadi.

Sejarah Asuransi

Asuransi berasal mula dari masyarakat Babilonia 4000-3000 SM yang dikenal dengan perjanjian Hammurabi. Kemudian pada tahun 1668 M di Coffee House London berdirilah Lloyd of London sebagai cikal bakal asuransi konvensional. Sumber hukum asuransi adalah hukum positif, hukum alami dan contoh yang ada sebelumnya sebagaimana kebudayaan.

Asuransi membawa misi ekonomi sekaligus sosial dengan adanya premi yang dibayarkan kepada perusahaan asuransi dengan jaminan adanya transfer of risk, yaitu pengalihan (transfer) resiko dari tertanggung kepada penanggung. Asuransi sebagai mekanisme pemindahan resiko dimana individu atau business memindahkan sebagian ketidakpastian sebagai imbalan pembayaran premi. Definisi resiko disini adalah ketidakpastian terjadi atau tidaknya suatu kerugian (the uncertainty of loss).

Asuransi di Indonesia berawal pada masa penjajahan Belanda, terkait dengan keberhasilan perusahaan dari negeri tersebut di sektor perkebunan dan perdagangan di Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan jaminan terhadap keberlangsungan usahanya, tentu diperlukan adanya asuransi. Perkembangan industri asuransi di Indonesia sempat vakum selama masa penjajahan Jepang.

Kebutuhan Jaminan yang Dapat Dipenuhi oleh Asuransi Jiwa

  1. Kebutuhan Pribadi, meliputi: penyediaan biaya-biaya hidup final seperti biaya yang berkaitan dengan kematian, biaya pembayaran tagihan berupa hutang atau pinjaman yang harus dilunasi; tunjangan keluarga; biaya pendidikan; dan uang pensiun. Selain itu, polis asuransi jiwa yang memiliki nilai tunai dapat digunakan sebagai tabungan maupun investasi.
  2. Kebutuhan Bisnis, seperti: insurance on key persons (asuransi untuk orang-orang penting dalam perusahaan); insurance on business owners (asuransi untuk pemilik bisnis); employee benefit (kesejahteraan karyawan) contohnya asuransi jiwa dan kesehatan kumpulan.

12/22/2010

Konsep Sistem, Data dan Informasi

Banyak organisasi yang ingin membangun sistem Informasi Manajemennya sendiri, dan telah menyediakan dana yang cukup, tetapi ternyata usaha tersebut sering kali gagal. Penyebabnya antara lain ialah: struktur organisasi keseluruhan yang kurang wajar, rencana organisasi keseluruhan yang belum memadai, personil sistem yang tidak memadai, dan yang terpenting adalah kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat. Sebelum membahas konsep sistem Informasi Manajemen lebih lanjut, berikut ini akan diberikan definisi ringkas dan formal dari sistem Informasi Manajemen yaitu: “serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi yang secara rasional mampu menstransformasikan data sehingga menjadi informasi dengan berbagai cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer”. Dari definisi tersebut ada beberapa point yang perlu diuraikan lebih lanjut:
  1. Sistem Informasi Manajemen memiliki sub-sistem informasi. Sistem Informasi Manajemen adalah serangkaian sub-sistem, dimana sub-sistem tersebut mendukung tercapainya sasaran Sistem Informasi Manajemen dan organisasi sebagian dari sub-sistem berperan hanya dalam satu kegiatan atau lapisan manajemen, sementara yang lainya berperan ganda.
  2. Sistem Informasi Manajemen adalah menyeluruh. Sebuah Sistem Informasi Manajemen mencakup sistem informasi formal maupun informal baik yang manual maupun berkomputer. Komponen yang terpenting dalam Sistem Informasi Manajemen adalah manajer yang pikirannya akan memproses dan menyebarkan informasi secara berinteraksi dengan elemen-elemen lain dari Sistem Informasi Manajemen.
  3. Sistem Informasi Manajemen adalah terkoordinasi. Sistem Informasi Manajemen di koordinasikan secara terpusat untuk menjamamin bahwa data yang di proses dapat di operasikan secara terencana dan terkoordinasi. Semuanya untuk menjamin bahwa informasi melewati dan menuju sub-sistem yang diperlukan, serta menjamin bahwa sistem informasi bekerja secara efisien.
  4. Sistem Informasi Manajemen terintegrasi secara rasional. Sub-sistem dalam Sistem Informasi Manajemen adalah terintegrasi (terpadu) sehingga kegiatan dari masing-masing saling berkaitaan satu dengan yang lainnya, integrasi ini dilakukan terutama dengan melewatkan data diantara sub-sistem tersebut.
  5. Sistem Informasi Manajemen mentransformasikan data kedalam informasi. Apabila data diolah dan berguna bagi manajer untuk tujuan tertentu, maka ia akan menjadi informasi.
  6. Sistem Informasi Manajemen meningkatkan produktivitas. Sistem Informasi Manajemen dengan berbagai cara mampu meningkatkan produktivitas, antara lain: dengan kemampuan melaksanakan tugas rutin seperti penyajian dokumen dengan efisien, mampu memberikan layanan bagi organisasi intern dan ekstern, serta mampu meningkatkan kemampuan manajer untuk mengatasi masalah-masalah yang tidak terduga.
  7. Sistem Informasi Manajemen sesuai dengan gaya manajer Sistem Informasi Manajemen dikembangkan lewat pengenalan atas sifat dan gaya manajerial dari personil yang akan menggunakannya. Para perancang sistem apabila akan mengembangkan Sistem Informasi Manajemen hendaknya mempertimbangkan faktor manusiawi dengan cermat. Apabila tidak demikian, maka sistem yang dihasilkan tidak efektif.
Secara teoritis, komputer bukanlah persyarat mutlak bagi sebuah Sistem Informasi Manajemen, namun dalam praktek agaknya menjadi suatu kepercayaan bahwa Sistem Informasi Manajemen yang baik tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan kemampuan sebuah komputer. Semua sistem Informasi memiliki 3 (tiga) unsur atau kegiatan utama, yaitu :
  1. Menerima data sebagai masukan ( input)
  2. Memproses data dengan melakukan perhitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran perkiraan dan lain-lain.
  3. Memperoleh informasi sebagai keluaran (output).
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem informasi dan memproses data, dan kemudian mengubahnya menjadi informasi. Sistem pengolahan data yang tugas utamanya memproses transaksi, khususnya pada tingkat operasional. berbagai input transaksi yang berasal dari 2 (dua) sumber, yaitu: dari luar dan dalam organisasi. Sistem informasi dari suatu organisasi tidak akan pernah dapat diotomatisasikan sepenuhnya atau menyeluruh. Namun demikian suatu sistem informasi manajemen sangat mungkin dan praktis apabila didasarkan pada rencana keseluruhan yang bagus serta dikembangkan oleh personil sistem yang terlatih, untuk itu diperlukan partisipasi manajemen dan sumber keuangan yang memadai. Sistem informasi yang melayani tugas utama organisasi harus bersifat silang fungsional dan harus terus-menerus diperbaiki demi menjaga kesinambungan efektivitasnya. Tugas utama organisasi seringkali dilayani oleh sistem penopang keputusan/decision support system (DSS) yang didalamnya berisi model, database dan manajer yang berinteraksi langsung. Integrasi sistem informasi merupakan salah satu konsep kunci dari sistem informasi manajemen. Berbagai sistem dapat saling berhubungan satu dengan yang lain dengan berbagai cara yang sesuai dengan keperluan integrasinya. Sebagian besar organisasi akan memperoleh kemanfaatan yang besar dari meningkatnya derajat integrasi sistem informasi yang mereka miliki. Interaksi antara manajer dan mesin adalah kaitan antara manajer dan mesin, yaitu suatu titik dimana mereka bisa saling “berkomunikasi” secara tradisional sistem komputer masih sering membuat para manajer “frustasi”, tetapi dengan adanya perkembangan baru, seperti bahasa produktivitas, pelatihan (training), agaknya cukup membantu memecahkan masalah ini.

sumber : buku Edisi I “Principles of Management Information System” yg diterjemahkan oleh Achmad Nashir Budiman terbitan PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Pengertian SIM

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan pengolahan kebutuhan transaksi harian, mendukung operasi yang bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi yang menyediakan pihak tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah block bangunan (Building Block), yaitu : 1. Blok Masukan (Input Block) 2. Blok Model (Model Block) 3. Blok Keluaran (Output Block) 4. Blok Teknologi (Technology Block) 5. Blok Basis Data (Database Block) 6. Blok Kendali (Controls Block)

Sistem Informasi Manajemen (Management Information System) merupakan penerapan sistem informasi didalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Semua sistem informasi yang memberikan tingkatan manajemen yaitu : a. Manajemen tingkaat bawah (Low Level Management) b. Manajemen tingkat menengah (Middle Level Management) c. Manajemen tingkat atas (Top Level Management)